Aku hirup
dalam-dalam aroma itu, hmmm.......... serasa berada kembali pada masa itu.
Ya.... saat aku berdiri di balik jendela rumahku menikmati pemandangan hujan
yang sangat menyenangkan. Menonton serombongan bebek tetangga yang berenang
riang, seolah mengajakku untuk berenang di kubangan air hujan di pekarangan.
Saat itu aku tak berani keluar tuk bermain hujan-hujanan, aku hanya naik ke jendela lalu duduk di kusen
jendela sambil sesekali kubasahi kakiku di tetesan hujan yang mengalir turun
dari genteng rumahku.
Tiba-tiba aku
mendengar suara gelak tawa anak-anak berlarian ke halaman rumahku, mereka
begitu menikmati setiap tetesan hujan di tubuhnya. Tak ada rasa dingin, mereka
semua bersuka ria. Mereka memanggil-manggil namaku, merayuku untuk bermain
bersama dibawah deras hujan. Akupun makin ragu, teringat kata-kata ibuku : “Jangan
hujan-hujanan Wied, nanti sakit loh, air hujan itu membawa penyakit”.
Tapi..........., mengapa teman-temanku gak ada yang melarang? Mereka tetap
sehat-sehat saja kayaknya?.
Lalu
diam-diam aku masuk kedalam, kutengok ibuku disana, ternyata tengah
beristirahat tidur di kamar. Seketika aku berlari menghambur keluar rumah.
Wow..... sangat menyenangkan ternyata, pantas saja teman-temanku begitu gembira
setiap datang hujan. Aku ceburkan badanku di kubangan pekarangan, ha ha ha ha..... kayak bebek-bebek yang tadi aku
lihat. Berkejar-kejaran dengan teman-teman hingga sampai di tanah lapang.
Bermain bola karet dan berguling-guling saat jatuh beradu badan hingga baju
penuh lumpur. Begitu menyenangkan.